Powered by Blogger.

Cara Aman Melewati Banjir dengan Mobil

Saturday, January 17, 2015


Kami yakin Anda sebagai pecinta mobil tak akan tega menceburkan mobil kesayangan ke banjir. Sayangnya kadang banjir bisa datang secara instan dan tak terduga.

Seperti yang terjadi pada tahun lalu. Hujan deras mengguyur di pagi hari  dan tak butuh lama untuk menciptakan genangan air tinggi di sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya. Kalau sudah begini, menerjang banjir menjadi opsi yang terkadang sulit terhindarkan bagi sebagian pengendara.

Aksi menerjang banjir memang bisa dibilang nekat. Karena meski ada kemungkinan selamat, probabilitas untuk terjadi kerusakan serius juga sama besarnya. Nah, kami akan memandu Anda bagaimana trik meminimalkan risiko kerusakan seandainya terpaksa ‘nekat’ menerjang banjir. Setidaknya memperbesar kemungkinan tak terjadinya kerusakan setelah melewati banjir.

PERHATIKAN KETINGGIAN AIR
Semakin tinggi genangan air, artinya semakin besar pula risiko merusak. Intinya, banjir yang hendak dilalui tidak mendekati atau bahkan lebih tinggi dari lubang masuk udara kendaraan Anda. Bersabarlah dahulu dan perhatikan mobil lain yang menerjang banjir, lebih baik lagi kalau ada mobil serupa sehingga bisa dijadikan referensi.

Tentukan rute dan jalur Anda di banjir, pilihlah genangan yang paling rendah serta bebas dari hambatan seperti polisi tidur, jalan rusak atau lainnya. Karena saat menerjang banjir, konstannya kecepatan mobil memegang peranan penting dalam meminimalkan risiko.

JAGA JARAK
Karena kecepatan konstan sangat penting, pastikan mobil di depan memiliki jarak cukup jauh. Bila masih dekat, tunggu saja sebelum Anda melaju. Jalankan mobil Anda setelah cukup yakin mobil di depan tak akan menghalangi laju mobil Anda.

PUTARAN MESIN RENDAH
Jangan percaya mitos yang bilang saat menerjang banjir putaran mesin harus tinggi supaya mesin tak mudah mati atau untuk melawan air yang masuk lewat knalpot. Aksi ini justru memperbesar daya isap udara dari mesin dan makin memungkinkan air masuk ke dalam mesin. Akibatnya terjadi water hammer dan mesin pun berantakan.

Justru jalankan mobil dengan putaran rendah di kisaran 1.500-2.000 rpm. Kalaupun air tetap masuk ke ruang mesin, kerusakan yang terjadi juga bisa lebih minimal dibanding memakai putaran tinggi.

IKUTI GELOMBANG
Saat melintasi banjir, bagian depan mobil menabrak air dan menciptakan gelombang. Gelombang ini akan bergerak maju searah serta dengan kecepatan tertentu dan meninggalkan celah air lebih dangkal di belakangnya.

Anda tak perlu mendahului rambatan gelombang itu, justru sangat baik untuk mengikutinya dari belakang. Jaga momentum mobil supaya kecepatan mobil dengan gelombang sama. Dengan begitu Anda seakan melintasi banjir yang lebih dangkal.

JANGAN SETENGAH KOPLING
Sebisa mungkin lepaskan injakan kopling ketika melewati banjir. Biarkan plat kopling saling menempel erat dan melajukan mobil secara konstan. Terlalu sering menggunakan setengah kopling hanya memperbesar kemungkinan kopling terbakar dan menaikkan putaran mesin. Kedua hal itu akan sangat merugikan di tengah banjir.

MATIKAN MESIN SEGERA SAAT DARURAT
Terkadang kita bisa salah perhitungan dan justru masuk ke banjir yang lebih dalam di tengah-tengah. Ketika ini terjadi, jangan panik. Lihat dan rasakan apakah mobil masih mungkin menembus di kedalaman ini atau mobil mulai bergeser akibat mengapung.

Tapi bila ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin Anda segera. Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati. Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.

Mobil bisa jadi terendam interiornya. Tapi biaya perbaikannya relatif lebih murah ketimbang mesin mati akibat water hammer yang pada ujungnya menyebabkan mobil terendam juga.

KERINGKAN REM
Setelah melewati banjir, piringan rem akan basah dan tahanannya berkurang. Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman.

Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air. Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan. Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal. Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi. Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.

CEK FLUIDA
Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas. Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem. Anda bisa lakukan sendiri atau minta bantuan bengkel. Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi air. Segera ganti fluida yang terkontaminasi itu. (autoblid.com)

Tips Merawat Kaca Mobil

Wednesday, July 30, 2014

Kaca Mobil adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah mobil. Kaca mobil yang bening akan memudahkan pengemudi melihat dengan jelas objek di luar mobil. Kaca mobil yang bening juga sangat mempengaruhi tampilan fisik sebuah mobil. Oleh karena itu setiap pemilik mobil harus memberikan perawatan yang terbaik bagi kaca mobil agar selalu jernih. Bagaimana cara menjaga agar kaca mobil selalu bening? Berikut beberapa tips perawatan kaca mobil supaya selalu bening.

1. Jaga Kaca Mobil Selalu Bersih
Bersihkan segera kaca mobil yang kotor atau tekena noda. Semakin lama kotoran menempel di permukaan kaca, maka akan semakin sulit untuk dibersihkan. Kotoran atau noda yang mengering dapat membuat kaca depan dan kaca belakang tergores oleh partikel kotoran saat anda mengaktifkan wiper.


2. Gunakan Lap Bersih Saat Membersihkan Kaca
Gunakan lap khusus untuk membersihkan kaca. Jangan menggunakan lap yang kotor karena partikel kasar yang melekat pada lap kotor misalnya pasir dapat menggores kaca. Jangan menggunakan lap yang terkena minyak, gemuk, oli, dsb untuk mengelap kaca. Sebaiknya gunakan lap khusus untuk membersihkan kaca yang tidak digunakan untuk mengelap bagian lain dari mobil.


3. Pastikan Karet Wiper Selalu Bersih, Mulus, dan Lentur
Wiper yang kotor atau rusak dapat menggores kaca depan atau kaca belakang mobil. Oleh karena itu karet wiper harus selalu dijaga agar tetap bersih, mulus, dan lentur. Ganti segera karet wiper yang rusak, pecah, atau sudah mengeras.


4. Lap Kaca Mobil Setelah Terkena Hujan
Kaca mobil yang basah mudah ditumbuhi jamur yang tidak begitu jelas kelihatan. Jamur ini akan kelihatan jika sudah semakin banyak dan tebal. Bersihkan dan keringkan kaca mobil segera setelah terkena hujan.

5. Pastikan Air Wiper Selalu Tersedia
Air wiper akan membantu melarutkan kotoran pada permukaan kaca saat wiper diaktifkan. Mengaktifkan wiper tanpa air akan membuat kotoran kering akan menggores kaca mobil. Air wiper juga berfungsi melembutkan karet wiper sehingga lebih aman mengelap kaca dan lebih efektif kerjanya.


6. Hindari Mengelap Kaca yang Kotor dalam Keadaan Kering
Mengelap kaca yang kotor dalam keadaan kering akan membuat partikel debu yang keras menggores kaca. Selain itu partikel debu yang kering pada permukaan kaca cenderung tidak lengket di kain lap sehingga hanya berpindah tempat saat dilap.

7. Bersihkan Karet Kaca Jendela
Karet kaca jendela sisi bawah akan selalu bersentuhan dengan permukaan kaca saat kaca jendela dinaikkan atau diturunkan. Karet kaca jendela yang kotor atau keras dapat menggores permukaan kaca jendela. Indikasi karet kaca jendela kotor adalah timbulnya bunyi mencicit dan lambatnya gerakan naik atau turun kaca jendela. Jaga karet kaca jendela selalu bersih dan lembut.


 8. Hindari Mencuci Mobil di Tempat Panas
Hindari mencuci mobil di bawah terpaan panas sinar matahari. Panas matahari dapat membuat shampoo yang digunakan untuk membersihkan kaca cepat mengering sehingga lebih susah dibersihkan. Bekas shampoo yang kering ini dapat membuat kaca mobil menjadi buram.

9. Angkat Tangkai Wiper Saat Parkir di Bawah Terik Matahari
Panas matahari dapat membuat karet wiper keras dan pecah. Karet wiper yang keras dan pecah akan menggosok permukaan kaca dengan kasar sehingga dapat merusak permukaan kaca depan dan kaca belakang mobil. Kaca mobil sangat menyerap panas sehingga saat mobil parkir di bawah terik matahari, suhu kaca mobil bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celsius sehingga dapat membuat karet wiper keras dan pecah-pecah. Angkat tangkai wiper saat parkir di bawah terik matahari agar karet wiper awet dan tidak merugikan permukaan kaca mobil.


 10. Pilih Tempat Parkir yang Aman bagi Kaca dan Bodi Mobil
Pilih tempat parkir yang aman bagi kaca dan bodi mobil terhadap pengotor yang dapat merugikan seperti  debu, pasir, getah pohon, kotoran burung, minyak, asap, dan lain sebagainya.

Tips dan Cara Merawat Kopling Mobil Agar Lebih Awet

Thursday, July 24, 2014

Karena kebanyakan pada kilometer tempuh km 100 ribu tersebut system kopling masih bagus terkecuali karena cara kita saat berkendara atau pun medan yang sering kita lalui.
Sayangkan baru berumur 60 ribu atau 80 ribu kilometer sudah harus ganti plat kopling sedang kendaraan yang lain bisa berumur dua atau tiga kali lipat.


Sistem kopling pada mobil bertansmisi manual terletak di antara mesin dan transmisi dan fungsi kopling tersebut adalah untuk memutus dan menyambungkan tenaga mesin ke roda melalui transmisi.
Berikut beberapa point penting tips perawatan kopling bermanfaat, agar supaya kopling mobil lebih awet dan tahan lama dan beberapa hal yang bisa menjadi penyebab masalah pada kopling.

1. Tidak meletakan kaki pada pedal kopling secara terus menerus saat mobil jalan karena hal ini akan berakibat pada cepat terjadi keausan plat matahari kopling pada clutch cover dan mempercepat kerusakan pada release bearing.

2. Ketika sedang jalan beriringan di tanjakan atau antri di tanjakan adalah hal bijak untuk tidak menahan mobil dengan setengah kopling tetapi pergunakan hand rem atau rem tromol.
Akibat menahan setengah kopling untuk menahan kendaraan saat antri terutama ditanjakan adalah kampas kopling akan cepat tipis dan umur kampas kopling bisa lebih pendek. Disamping itu permukaan pressure plate pada cover clutch dan permukaan roda gila akan ikut terkikis.

Ini contoh saja untuk kopling sedan new limo sampai kilometer tempuh 180 ribu, kopling belum layak diganti karena ketebalan plat kopling masih cukup, kopling belum selip hanya saja pedal kopling terasa agak berat karena release bearing seret saat bergerak maju mundur.

3. Tidak melepas kopling dengan cara kasar karena hal ini tentu saja akan berakibat pada kerusakan pada permukaan plat kopling, permukaan plat kopling yang tidak rata bisa menyebabkan kopling terasa bergetar saat terhubung, disamping itu untuk kendaraan dengan beban berat tidak menutup kemungkinan akan membuat putus plat-plat yang ada di kampas kopling.

Perawatan sistem kopling tentu saja bertujuan agar kita tidak direpotkan oleh masalah kopling.

1. Periksa dari kemungkinan terjadi kebocoran minyak kopling untuk mobil dengan minyak kopling, terutama periksa master kopling bawah dari kebocoran minyak kopling karena beban berat tertumpu pada master kopling bawah saat kita injak pedal kopling.

2. Periksa setelan pedal kopling ini terutama untuk mobil dengan tali kopling seperti Avanza xenia 1,3 liter manual.


3. Ketika terlihat oli bocor dari sambungan mesin dan transmisi, segera ganti seal crankshaft belakang karena jika oli bocor dibiarkan bisa menjadi penyebab kopling selip oleh oli.

4. Periksa juga tekanan pedal kopling ketika servis, saat kaki mulai terasa pegal akibat kopling berat.

Semoga bermanfaat.

Tips Seputar Pengapian Pada Mobil Bekas

Friday, June 6, 2014

Keluaran pabrikan yang telah memproduksi mobil bekas sekarang ini umumnya sudah dilengkapi dengan sistem pengapian yang canggih dan juga dengan presisi agar konsumsi bahan bakar kian efisien, Tujuannya, tentu berkaitan dengan efisiensi bahan bakar, tetapi tanpa mengorbankan performa.

Namun, kecanggihan sistem pengapian membuatnya semakin sulit diutak-atik. Akan tetapi untuk langkah memaksimalkan pengapian dengan komponen standar menjadi tidak begitu penting sehingga sistem pengapian langsung (direct fire) pada mobil-mobil bekas sekarang jarang disentuh ketika akan di-upgrade.
 
 
Ada juga yang memaksimalkan pengapian dengan menggunakan komponen aftermarket. Hal itu bisa terjadi bila kondisi mesin masih standar. Supaya terhindar dari pengetahuan dan kebiasaan yang salah seputar pengapian, berikut tips seputar pengapian pada mobil bekas di bawah ini : 

Jangan ganti busi sembarangan: Busi berperforma tinggi, yang diincar karakteristiknya, tidak jauh beda dengan busi aslinya. Ini seperti restriktor dan heat range-nya. Sampai meleset, kerja mesin akan terganggu. 

Besarnya voltase bukan segalanya : Kemampuan koil untuk memproduksi voltase arus listrik akan membuat pembakaran maksimal dan efisien memang benar. Namun yang terpenting, time delivery-nya. “Time delivery adalah  waktu yang diperlukan pada saat arus listrik mengalir dari koil sampai ke busi”. Semakin singkat waktunya, Taqwa melanjutkan, semakin baik pembakaran pada mesin. Untuk sistem direct ignition, time delivery-nya sangat singkat karena arus listrik dari koil langsung dikirim ke busi. Adapun sistem yang tak langsung (indirect) masih membutuhkan distributor.
 
 
Pemakaian koil high performace : Untuk mesin mobil yang sudah menganut direct ignition bukan hal yang mutlak pakai koilhigh performance. Selain harga selangit, kemampuan koil standar sudah cukup, kalau kebutuhannya untuk harian. Lain hal kalau sudah dimodifikasi ekstrem, seperti aplikasi turbo. Sebabnya, pada tahap itu, suplai arus listrik dari koil standar terlalu kecil.

Volt stabilizer dan ground wiring : Pemakaian dua komponen ini tidak mendongkrak tenaga yang signifikan, tetapi tetap perlu dipakai. Fungsinya memaksimalkan kualitas pengapian lantaran arus listrik yang ada di mesin menjadi lebih stabil.

Pemasangan piggyback : Fungsinya bukan untuk utak-atik setelan mesin, tetapi juga bisa memaksimalkan sektor pengapian. Dengan pemakaian piggyback, waktu pengapian bisa disetel sesuai kebutuhan. Caranya, majukan waktu pengapian beberapa derajat. Efeknya, harus dibarengi dengan pemakaian bahan bakar yang lebih berkualitas. Jika tidak, mesin bisa ngelitik.

Tips Menghentikan Kendaraan Ketika Rem Tidak Befungsi Normal atau Blong.

Tuesday, June 3, 2014

Sering kali kita baru menyadari rem tidak berfungsi dengan baik ketika sudah menjalankannya. Ini tentu berbahaya, karena bila tidak bisa mengendalikannya bukan tidak mungkin kecelakaan akan Anda alami.

Namun bagaimana caranya mengendalikan dan menghentikan sebuah mobil yang sistem pengeremannya tidak berfungsi dengan baik?  Berikut beberapa tips untuk menghentikan mobil ketika sistem remnya tiba-tiba tidak berfungsi, seperti dikutip dari buku Safety Riding, Safety Driving oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).  
Pertama, jauhi rasa panik. Sebab secara psikologi, kepanikan itu adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya dan membuat orang jadi tidak bisa berpikir. Karena itulah jangan panik, langsung tekan tombol lampu hazard dan klakson agar kendaraan di sekitar anda tahu kalau kendaraan anda sedang bermasalah dan dalam keadaan darurat. Setelah Anda dapat menguasai perasaan anda maka cobalah untuk menginjak rem dan rasakan. Bila rem terasa lembut dan bisa sampai menginjak lantai mobil ada kemungkinan mobil anda kekurangan minyak rem atau mengalami kerusakan fungsi master silinder atau bermasalah pada bagian kaliper rem. Langkahnya yang harus anda ambil bila mengalami masalah ini adalah dengan terus menerus memompa rem untuk mengembalikan tekanan rem, lakukan hal ini meskipun kendaraan anda telah dilengkapi teknologi anti-lock breaking system (ABS). Namun bila pedal rem terasa keras, besar kemungkinan ada masalah pada pedal tersebut atau ada sesuatu yang mengganjal pedal rem Anda. Coba cari tahu dengan kaki anda atau suruh penumpang mobil lain untuk sedikit memeriksa pedal rem anda. Nah bila kedua masalah di atas tidak bisa diatasi, ada dua solusi. Pertama dengan memanfaatkan efek kerja engine brake yakni dengan menurunkan gigi transmisi ke gigi yang lebih rendah, tapi ini juga harus pakai teknik tertentu. Jika mobil Anda adalah mobil manual, maka turunkan gigi secara bertahap dengan cepat, jadi bila Anda sedang berada di gigi empat misalnya, turunkan gigi secara bertahap ke gigi 3, 2 lalu 1. Jangan turunkan gigi secara langsung, misalnya dari gigi 4 langsung ke gigi 2 atau 1 karena itu akan membuat Anda malah kehilangan kendali dan bila Anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis maka lakukan hal sebaliknya, turunkan gigi langsung ke tingkat terendah, biasanya gigi 1. Biasanya cara-cara tadi akan berguna memperlambat laju mobil yang Anda tumpangi. Lalu pertanyaannya, bagaimana bila cara itu juga tidak berfungsi? Bila itu yang terjadi,maka dengan terpaksa anda harus mempergunakan rem tangan Anda. Tapi harus dengan hati-hati. Lakukan hal ini secara perlahan dan jangan mendadak. Karena bila mendadak Anda kemungkinan besar akan kehilangan kontrol atas mobil yang anda tunggangi ini. Tarik secara perlahan rem tangan Anda sambil terus merasakan gigitan rem itu di kaliper roda anda. Atur tekanan dalam pengereman darurat ini, anda sudah merasa rem tergigit, pertahankan posisi itu sampai mobil melambat.

Kenapa Nitrogen lebih baik dibanding menggunakan angin biasa?

Bro dan sis sekalian pernah gak kalian ngintip pengisian nitrogen untuk kendaraan pribadi baik roda dua ataupun empat? Pengisian sedkit lebih mahal bukan masalah demi keawetan ban. Betulkah seperti itu? Yuk kita coba bahas agar opini ini tidak dibilang salah kaprah dan informasi tanpa dasar.


Dari beberapa informasi yang ada, nitrogen katanya lebih baik dibanding angin biasa, ada yang bilang lebih enteng buat kecepatan tinggi serta tahan lama dan gak gampang membuat ban kempes. Pada dasarnya nggak ada yang salah dengan informasi diatas, namun keterangan yang ada masih kurang spesifik dan detil, jadi saya akan coba bahas secara sederhana untuk menambah ilmu kita bersama. Sebagai informasi, angin biasa yang disuntikkan kedalam ban mengandung 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen dan sisanya adalah CO2 serta gas lain seperti neon dan argon plus sedikit unsur air.
Dalam pemakaian jangka panjang campuran unsur tersebut akan memicu efek pengembunan serta korosi atau karat khususnya pada velg tunggangan. Selain itu sifat angin juga mudah terlepas dari pori-pori ban sebab partikelnya lebih kecil dibanding pure Nitrogen juga pada kecepatan tinggi temperatur ban meningkat unsur diatas pun juga ikut memuai, tidak heran kalau keawetan karet ban akan lebih pendek. Sementara hal itu tidak akan terjadi jika kita menggunakan nitrogen murni tanpa terkontaminasi unsur lain.
Berikut beberapa keuntungan yang didapat dari nitrogen:

1. Gas nitrogen (N2) lebih stabil daripada angin dan udara biasa karena tidak gampang terpengaruh suhu ban yang sering naik turun akibat cuaca dijalanan.

2. N2 mempunyai berat jenis lebih ringan dan partikelnya yang lebih besar dibanding oksigen membuat kebocoran ban ber-Nitrogen lebih sedikit sehingga tidak membutuhkan pengisian yang terlalu sering. Keawetan nitrogen didalam ban bahkan diklaim 1/3 lebih lama dibanding angin.

3. Kinerja ban lebih optimal ketika berputar karena sifatnya yang dingin.

4. Lebih hemat BBM (bila tekanan angin selalu terjaga)

5. Memperbaiki manuver tunggangan.

6. Sifat nitrogen adalah non-corrosive dan mampu mengurangi oksidasi dan karat karena N2 nihil oksigen dan unsur lembab

7. Nitrogen adalah gas kering yang akan mencegah terjadi karat atau korosi pada velg, selain itu kompon karet yang diisi nitrogen juga akan lebih awet akibat nihilnya unsur air yang memicu kelembaban pada ban. Padahal dalamn jangka waktu lama lembab sisi dalam dan panas sisi luar bisa membuat material karet ban crack secara mikro yang berdampak pada kurangnya durability.

Nah, banyak kan benefit nya menggunakan Nitrogen di banding menggunakan angin biasa. Dan yang penting...saat mengisi Nitrogen pertama kali, sangat di anjurkan mengeluarkan seluruh isi angin yang ada di dalam ban sebelumnya. Inflate tires sangat penting untuk memastikan unsur yang masuk kedalam ban adalah murni nitrogen tidak bercampur dengan angin biasa. Dengan peningkatan Nitrogen hingga 95 persen (sangat sulit membuatnya 100 persen) maka keuntungan yang kita dapatkan bakal maksimal. Bagaimana bro & sis sekalian..masih ingin menggunakan angin biasa pada kendaraan kalian??
 
Copyright © 2014. Kumpulan Tips Otomotif - All Rights Reserved
Designed by Richard Edward